Selasa, 07 Desember 2010

cxm lebih satu nh hhee

Setingan Pasar Senggol
2010-07-09 22:12:05
4935mio-drag-pak-atep-axl-1.jpgPenyok Agus Maulana, pembalap GT Speed Kawahara, Cinere, mengagetkan di drag bike Kemayoran. Doi meluncur deras dan jadi juara di kelas 150 cc. Timenya 9,259 detik di jalur 201 meter yang bergelombang itu.

Padahal, pasukan anak buah Acep Supandi ini cuma mengandalkan mesin spek pasar senggol atau road race kelas 150 cc. "Hanya diganti rangka, ban dan rasio. Lainnya masih setingan road race," terang Acep yang ramah ini.4936mio-drag-pak-atep-axl-2.jpg

Untuk setingan road race, biasanya knalpot yang dipakai standar bobokan. Sedangkan rasio tetap memakai standar, yaitu 13/42. "Tapi untuk drag di Kemayoran kemarin, diganti dengan knalpot Kawahara drag K1 dan rasio dientengin jadi 13/39," tambah Acep.

Mariasan Kocek yang ngebantu setting motor ini nambahin, spek lain praktis tetap dengan seting mesin asli road race. "Cuma dicangkok aja pindah rangka. Bahkan, setingan karburator juga enggak berubah," tambahnya.

Dilihat dari spek mesin, korekan Kawahara ini memang sudah mendukung di jarak 201 meter. Meski punya spek road race, putaran bawah sampi menengahnya sudah bagus. Wajar kalau bejaban diadu di trek lurus.

4937mio-drag-pak-atep-axl-3.jpgSimak saja pada desain bore x stroke = 55 x 60,3 mm. Artinya, bisa disebut long stroke. Secara teori, sangat mendukung pada putaran bawahnya yang lebih enteng. Apalagi ditunjang dengan rasio enteng dan roler 7 gram.

Dengan setingan enteng kayak gitu, ditunjang sasis yang digunakan adalah rangaka aluminium. Uenteng bangeet! Beratnya tidak sampai 2,5 kg. Kalau dibandingkan dengan frame asli, tentu jauh banget bedanya. Wajar kalau mudah melesat jalur trek lurus 201 meter, kan? "Makanya kita pede aja. Dengan power yang sama, tapi bebannya jauh lebih enteng kan hasilnya akan beda," tambah Kocek yang juga pembalap seeded ini.

Selain desain sasis yang lebih panjang dan dan ringan, roda tentu juga dibuat lebih tipis. Ukuran 50/100-17. "Lebih ringan dan lebih cepat karena diameter lebar. Hasilnya beda dengan ring 14 meski profilnya sama tipis," terang pembalap yang andalkan pelek TK 1,20x17 ini.

Setingan perbandingan kompresi juga tetap dipatok 13,5 :1, sama seperti buat road race. Soalnya, motor ini pakai Pertamax Plus. "Kalau segitu belum nggelitik kok. Asal sesuai timing pengapiannya, beres kok. Kecuali kalau lebih tinggi lagi. Ya, kalau itu musti pakai bahan bakar yang punya oktan tinggi lagi," terang cowok tinggi kurus ini.

DATA MODIFIKASI

Ban : Vee Rubber 50/100x 17
Karburator : Keihin PE 28
CDI : BRT Dual Band
Roler : Kawahara
Kem : Kawahara K3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar